Tugas Ujian Praktek Informatika dan Matematika

 TUTORIAL MEMBUAT BLOG

Assalamualaikum W.W. 

        Perkenalkan saya Nur Elvinatuz Zuhroh dari kelas 12 IPS. Pembuatan blogger ini bertujuan untuk pemenuhan tugas proyek mata pelajaran matematika wajib dan informatika sebagai syarat kelulusan kelas 12. 


1. Berikut adalah video tutorial pembuatan blogger dan embedding video youtube ke dalam blogger



2. Makalah Materi Matematika (Link Download)

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA


 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

Disusun oleh:

Nur Elvinatuz Zuhroh

12 IPS/21

 

 

 

MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO

Jalan Antartika No. 01 Siwalan Panji, Buduran Sidoarjo

Tahun Ajaran 2021/2022


 



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas akhir kelas 12 pada mata pelajaran matematika wajib dan informatika dengan judul “Barisan Dan Deret Aritmatika”

Saya mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang telah membimbing dalam tiga mata pelajaran tersebut yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan kondisi yang sekarang terjadi.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas makalah ini.

 

 

 

 

Sidoarjo, 21 April 2022



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................  ii

Daftar Isi ....................................................................................................  iii

BAB I     Pendahuluan................................................................................. 1

A.    Latar Belakang ........................................................................  1

B.     Rumusan Masalah .................................................................... 2

C.     Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II     Pembahasan................................................................................. 3

A.    Pengertian Barisan dan Deret ................................................... 3

B.     Barisan Aritmatika ................................................................... 4

C.     Deret Aritmatika ...................................................................... 6

D.    Kumpulan Soal ......................................................................... 7

E.     Kunci Jawaban ......................................................................... 7

BAB III     Penutup...................................................................................... 9

A.    Kesimpulan ............................................................................... 9

B.     Saran ......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan perlatan yang digunakan. Ilmu matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial maupun teknik.

Matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, besaran, susanan, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Matematika memiliki fungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah mupun perguruan tinggi.

Barisan dan Deret merupakan salah satu materi yang ada dalam pelajaran matematika dikelas XI. Materi ini bertujuan untuk membekali siswa tentang konsep pola barisan dan deret yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Kompetensi yang diharapkam dalam materi Barisan dan deret adalah : (1) mengidentifikasi pola barisan dan deret bilangan, (2) menerapkan konsep barisan dan deret aritmatika, (3) menerapkan konsep barisan dan deret geometri. Barisan dan deret merupakan materi yang sering keluar disetiap ujian nasional bahkan ujian masuk perguruan tinggi. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman konsep siswa untuk memahami barisan dan deret sangat penting ditanamkan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik.

Oleh karena itu pembuatan makalah yang berjudul Baris dan Deret Aritmatika ini dilatar belakangi untuk mempermudah proses belajar mengajar mata kuliah matematika dasar serta untuk melatih pembaca agar berfikir dalam menentukan pola bilangan, notasi sigma, jumlah baris aritmatika serta dapat menghitung jumlah deret aritmatika.

 


B. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan barisan dan deret ?

2.      Bagaimana menghitung dan menentukan jumlah baris aritmatika ?

3.      Bagaimana menghitung dan menentukan jumlah deret aritmatika ?

 

C.Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan barisan dan deret

2.      Untuk mengetahui cara menghitung dan menentukan jumlah baris aritmatika

3.      Untuk mengetahui cara menghitung dan menentukan jumlah deret aritmatika




BAB II

PEMBAHASAN

 

Pengertian Barisan dan Deret

 

1.      Barisan

 

Perhatikan susunan bilangan berikut :

a.       1, 2, 3, 4, 5,…;                 dinamakan barisan bilangan asli

b.      2, 4, 6, 8, 10,…;               dinamakan barisan bilangan asli genap

c.       1, 3, 6, 10, 15,…;             dinamakan barisan bilangan segitiga

d.      1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,…;       dinamakan barisan bilangan Fibonacci

Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan disebut suku-suku barisan. Bilangan pertama atau suku pertama dilambangkan dengan U1, suku kedua dengan U2, suku ketiga dengan U3, suku ke-k dengan Uk,…, demikian seterusnya sampai suku ke-n dengan Un (n bilangan asli).

Indeks n menyatakan banyaknya suku dalam barisan itu. Untuk nilai n bilangan asli berhingga, barisan itu dinamakan barisan berhingga. Suku ke-n dilambangkan dengan Un disebut suku umum barisan. Pada umumnya, suku ke-n atau Umerupakan fungsi dengan daerah asal (domain) bilangan asli n.

Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tertentu antara satu bilangan dengan bilangan berikutnya. Jika bilangan pertama U1, bilangan kedua U2, bilangan ketiga U3, …, dan bilangan ke-n adalah Un, maka barisan bilangan itu dituliskan sebagai

 U1, U2, U3, ... , Uk, ... , Un

Contoh :

1)      Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan sebagai Un = 3n + 1

Jawab :

Suku ke-n, Un = 3n + 1

Untuk n = 1, diperoleh U1 = 3(1) + 1 = 4

n = 2, diperoleh U2 = 3(2) + 1 = 7

n = 3, diperoleh U3 = 3(3) + 1 = 10



Jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7, dan u3 = 10.

1)      Tentukan rumus umum suku ke-n untuk barisan berikut ini, jika empat buah suku pertama diketahui sebagai berikut.

a)      4, 6, 8, 10, . . .                                    b) 1, 9, 25, 49, . . .

Jawab :

a)      4, 6, 8, 10, . . .;        barisan dengan suku pertama U= 4 dan selisih dua suku yang berurutan bernilai konstan sama dengan 2.

Jadi, Un = 2n + 2

b)      1, 9, 25, 49, . . .;      dapat ditulis sebagai (1)2, (3)2, (5)2, (7)2, ...; barisan dengan suku-sukunya merupakan kuadrat dari bilangan asli ganjil.

Jadi, Un = (2n – 1)2.

 

 

 

2.      Deret

 

Perhatikan kembali barisan  Jika suku-suku tersebut dijumlahkan dalam bentuk U1, u2, U3, ... , Uk, ... , Un, maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan deret. Jumlah suku-suku pada barisan hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5 suku pertama ditulis Sn = u1 + u2 + u3 + u4 + u5 .

Contoh :

Diketahui suatu deret 2 + 4 + 6 + …, hitunglah jumlah 5 suku pertama.

Jawab:

Sn = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30

Jadi, jumlah 5 suku pertama deret tersebut adalah 30.

 

B. Barisan Aritmatika

Perhatikan barisan aritmatika 1, 3, 5, 7,… dan 2, 4, 6, 8,….; setiap selisih anatara dua suku yang berurutat adalah tetap nilainya yaitu:

3-1 = 5-3 = 7-5 =…= 2

4-2 = 6-4 = 8-6 =…= 2

 

Secara umum u1, u2, u3, ... , un adalah barisan aritmatika apabila u2 – u1 = u3 – u2 = u4 – u3 = konstanta. Konstanta ini disebut beda dan dinyatakan dengan b.

Sehingga barisan aritmatika dapat kita definisikan sebagai berikut:

Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda) antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bentuk umum :

u1, u2, u3, ... , un  atau

a, ( a + b ), ( a + 2b ), ... , (a + (n – 1) b)

Pada barisan aritmatika, berlaku u– un-1 = b , sehingga u= un-1 + b.

a.         Rumus umum suku ke-n pada Barisan Aritmatika

Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, maka suku barisan itu dapat divisualisasikan sebagai berikut :

I u1 = a

I u2 = a + b

I u3 = a + 2b

I u4 = a + 3b

I un = a + ( n -1 ) b

Berdasarkan pola atau keteraturan suku-suku barisan di atas, maka rumus suku ke-n untuk barisan aritmatika dapat ditentukan dengan hubungan berikut.

Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, rumus umum suku ke-n dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh :

I un = a + ( n -1 ) b

Contoh :

1)   Carilah suku pertama, beda, dan suku ke-6 dari barisan aritmatika 4, 1, -2, -5, . . .

Jawab :

Barisan 4, 1, -2, -5, …

Suku pertama     u1 = a = 4,

Beda                   b = 1 – 4 = -3,

Suku ke-6           u6 = a + 5b = 4 + 5(-3) = -11

Jadi, suku pertama a = 4, beda b = -3, dan suku ke-6 adalah u6 = 11 



b.         Suku tengah pada barisan aritmatika

Suku tengah suatu barisan aritmatika dapat ditentukan melalui deskripsi berikut ini.

Misalkan barisan aritmatika yang terdiri dari atas (2k-1) suku : u1, ... ,uk, ... , u2k-1, maka suku tengahnya adalah uk.

Suku tengah uk = a + (k-1) b = ½{2a+2(k-1)b} = ½{a+a+(2k-2)b} = ½ {u1 + u2k-1}. Jadi, suku tengahnya ditentukan oleh hubungan uk = ½ {u1+u2k-1}.

Contoh :

1)   Diketahui barisan aritmatika 3, 5, 7, 9, …, 95. Banyak suku pada barisan itu adalah ganjil.

a)    Carilah suku tengahnya

b)   Suku keberapakah suku tengahnya itu?

c)    Berapakah banyak suku barisan itu?

Jawab :

a)    Barisan 3, 5, 7, 9, …, 95. Suku pertama a = u1 = 3, beda b = 2, dan suku terakhir u2k-1 = 95.

uk = ½ (u1+u2k-1) = ½ (3 + 95) = 49

Jadi, suku tengahnya adalah 49.

b)   Dari hasil a), diperoleh :

U uk = a + ( k-1) b = 49

⇔ 3 + (k-1)2 = 49

⇔ 2k = 48

⇔ k = 224

Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.

c)    Banyaknya suku barisan itu sama dengan 2k – 1 = 2(24) – 1 = 47.

 

c.     Sisipan pada barisan aritmatika

Misalkan diantara dua bilangan real x dan   (dengan x ≠ y ) akan disisipkan sebanyak k buah bilangan ( k bilangan asli). Bilangan – bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan itu membentuk suatu barisan aritmatika. Susunan bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan dapat divisualisasikan dengan menggunakan bagan sebagaimana diperlihatkan berikut ini.



 

Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmatika. Nilai beda barisan aritmatika yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan

 b =( y – x) / (k + 1)

 

Dengan x dan y bilangan real (x ≠ y ) dan k bilangan asli.

Contoh :

1)   Di antara bilangan 4 dan 28 disisipkan 5 buah bilangan sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmatika. Carilah beda dari barisan aritmatika yang terbentuk.

Jawab :

Diketahui x = 4, y = 28, dan k = 5

Didapat b =( y – x) / (k + 1) =  (28-4)/(5+1)=4

Jadi, beda barisan aritmatika yang terbentuk adalah b =4 .

 

C.     Deret Aritmatika

Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmatika disebut sebagai deret aritmatika. Sebagai contoh :

·         Dari barisan aritmatika 1, 3, 5, 7, …, 99 dapat dibentuk deret aritmatika 1 + 3 + 5 + 7 + … + 99,

·         Dari barisan aritmatika 2, 4, 6, 8, …, 2n dapat dibentuk deret aritmatika 2 + 4 + 6 + 8 + … + 2n.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan, jika u1, u2, u3, ... , un, merupakan suku – suku barisan aritmatika, maka u1 + u2 + u+ ... + un dinamakan sebagai deret aritmatika.

a.         Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika

Jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan S, dan Sn ditentukan oleh :

S= u1 + u2  +  u+ ... + un-2 + un-1 + un

Substitusikan u1 = a, u2  = a+b,  u= a+2b ,  un-2 = un – 2b, un-1 =un – b; diperoleh

S= a + (a+b) + (a+2b) + ... +  (un – 2b) + (un – b) + u…(*)

Jika urutan suku-suku penjumlahan pada persamaan (*) itu dibalik,  diperoleh:

Sn = u+ (un – b) + (un – 2b) + ... + (a+2b) +  (a+b) + a … (**)

Jumlahkan masing masing ruas pada persamaan (*) dengan persamaan (**), sehingga diperoleh :

 


 

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika dapat ditentukan melalui hubungan sebagai berikut.

Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika u1 + u2 + u+ ... + un  ditentukan dengan menggunakan hubungan :

S= n/2 (a+ un)

Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan un  = suku ke-n.

a.         Sifat-sifat Sn pada deret aritmatika

Jumlah n suku pertama deret aritmatika mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

1.        S= n/2 (a+ un) merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang tidak memiliki suku tetapan.

2.        Untuk setiap n bilangan asli berlaku hubungan S- Sn-1 = un (Suku ke-n).

Contoh :

1)        Hitunglah jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60.

Jawab :

Untuk menghitung jumlah deret pada soal di atas, perlu ditentukan terlebih dulu banyak suku atau n melalui hubungan u= a + (n-1)b.

2 + 4 + 6 + … + 60, a = 2, b = 2, dan u= 60

60 = 2 + (n-1) 2

60 = 2n

n = 30

S30 = 30/2 (a+ u30) = 15(2+60) = 930

Jadi, jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60 adalah S30 = 930

 

D. Kumpulan Soal

1.      Rumus umum suku ke-n dari suatu barisan ditentukan melalui hubungan un= an2 + bn. Suku ke-2 dan suku ke-7 dari barisan itu masing-masing sama dengan 8 dan 63.

a.       Hitunglah nilai a dan nilai b

b.      Tentukan suku ke-10

2.      Tulislah deret bilangan berikut ini, kemudian tulislah hasil penjumlahannya.

a.       Deret 6 bilangan asli kelipatan tiga yang pertama

b.      Deret 5 bilangan segitiga yang pertama

c.       Deret 6 bilangan persegi yang pertama

3.      Suku ke-3 suatu barisan aritmatika sama dengan 11, sedangkan suku ke-10 sama dengan 39.

a.       Carilah suku pertama dan beda barisan itu

b.      Carilah rumus suku ke-n

4.      Suku ke-5 suatu deret aritmatika adalah 40 dan suku ke-8 deret itu adalah 25.

a.       Tentukan suku pertama dan beda deret aritmatika itu

b.      Hitunglah jumlah sepuluh suku pertama dari deret aritmatika itu

 

E.   Kunci Jawaban

 

1.      Nilai a dan b, serta suku ke-10 adalah

a.         Rumus umum suku ke-n : un= an2 + bn

·           Suku ke-2 sama dengan 8, diperoleh hubungan:

 a(2)2 + b(2) = 8

⇔ 4a + 2b = 8

⇔ 2a + b = 4                                                                          (*)

·           Suku ke-7 sama dengan 63, diperoleh hubungan:

A a(7)2 + b(7) = 63

⇔ 49a + 7b = 63

⇔ 7a + b = 9   .................................. (*)

Persamaan (*) dan (**) membentuk sistem persamaan linear dua variabel (dengan variabel a dan variabel b) sebagai berikut:

2a + b =4

7a + b =9

Solusi atau penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel diatas adalah a = 1 dan b = 2.

Jadi, nilai a = 1 dan b = 2.

b.         Berdasarkan hasil perhitungan a rumus umum suku ke-n dapat dinyatakan sebagai un= n2 + 2n.

Untuk n = 10 diperoleh u10 = (10)2 + 2(10) = 120

Jadi, suku ke-10 dari barisan itu adalah u10 = 120.

 

2.      Deret bilangan dan jumlahnya adalah

a.       3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18

S= 3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18 = 60

b.      1 + 3 + 6 + 10 + 15

S= 1 + 3 + 6 + 10 + 15 = 35

c.       1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36

S= 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36 = 91

 

3.      Suku pertama dan beda, serta rumus suku ke-n adalah

a.        u= 11 → a + 2b = 11       ........................ (1)

u10 = 39 → a + 9b = 39 .... ........................ (2)

Dari persamaan (1) dan (2) didapat 𝑎=3 dan 𝑏=4.

Jadi, suku pertama a = 3 dan beda b = 4.

b.       u= a + (n-1) b

    = 3 + (n-1) 4

    = 4n-1

Jadi, rumus suku ke-n adalah u= 4n-1.

 

4.      Suku pertama, beda serta jumlah ssepuluh suku pertama adalah

a.       Suku ke-5 sama dengan 40

u= 40 → a + 4b = 40            .....        (1)

Suku ke-8 sama dengan 25

u= 25 → a + 7b = 25            ......        (1)

Kedua persamaan di atas membentuk system persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya adalah a = 60 dan b = -5.

Jadi, suku pertama dan beda dari deret aritmatika itu berturut-turut adalah a = 60 dan b = -5

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

1.      Barisan bilangan adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu yang masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma ( , ). Bentuk umum barisan bilangan U1, U2, U3, U4, ..., Un

2.      Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan, bentuk umum deret yaitu U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un

3.      Baris aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku yang berurutan selalu tetap. Rumus suku ke-n baris aritmetika Un = a + (n – 1)

4.      Deret aritmatika memiliki rumus jumlah suku pertama Sn =  n {2a + (n – 1)b}

 

B.  Saran

Penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui barisan dan deret aritmatika pada papper ini, namun juga memperbanyak latihan mengerjakan soal dan dapat membedakan barisan dan deret aritmatika serta geometri.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anwar, Cecep dan Pesta. (2008). Matematika Aplikasi Untuk SMA dan MA Kelas XII Program Studi Ilmu Alam .Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Lestari, N. P., & Sri Sutarni, M. P. (2018). Analisis Pemahaman Konsep Pada Materi Barisan dan Deret Berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object, Scheme) di Kelas XI SMK Muhammadiyah Kartasura Tahun Pelajaran 2017/2018 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Sari, Ratna. (2014). Barisan dan Deret Aritmatika (Online), http://ratnasari15.blogspot.co.id/2014/11/barisan-dan-deret-aritmatika.html, diakses tanggal 21 April 2022, pukul 21.38).

Wikimatematika. (2016). MAKALAH BARISAN DAN DERET (online), http://wikimatematika.blogspot.com/2017/04/makalah-barisan-dan-deret.html, diakses tanggal 21 April 2022, pukul 21.44

 







Komentar